Minggu, 26 Juni 2011

Selada Air Mlandi

Sumberdalem 26 Juni 2011.
Sumberdalem yang terdiri dari kata Sumber yang berarti Sumber Mata Air dan dalem artinya dalam berarti ada sumber mata air didalam desa, pada kenyataanya desa Sumberdalem banyak mata air yang muncul di sekitar sawah atau tepat lainnya dan terbesar adalah Mata air Tuk Sewu dan Mata air Sepancuran. untuk mata air tuk sewu yang berada di dusun mlandi,sampai sekarang masih mengalir deras juga diambil untuk Air Bersih atau diambil perusahan PDAM. ternyata masih sisa melimpah yang mengaliri saluran irigasi, dan lebih bagusnya lagi di sekitar bawah Tuk sewu itu tumbuh tanaman sayur yang dahulu kala sebagai tanaman liar namun akhirnya sekarang sudah di budi daya oleh warga dusun mlandi sampai sekarang bahkan sudah mencukupi pasar luar kota. Tanaman sayur tersebut adalah selada air yang juga disebut oleh warga wonosobo khususnya mlandi yaitu Kenci,
dahulu tanaman tersebut hanya di budidaya disekitar tanah yang dapat di aliri Air mata tuk sewu namun karena terdesaknya kebutuhan pasar yang sediakala hanya berkisar 3 sampai 6 hektar sekarang sudah mencapai 20 sampai 25 hektar, sampai sawah pun di jadikan tempat budidaya selada air tersebut karena menurut para petani dusun mlandi lebih menguntungkan selada air dibanding tanaman lainya. kalau selada air sekali tanam setelah menunggu selapan hari sudah bisa dipetik dan dipasarkan setelah itu diberi obat penyubur saja, tunggu selapan hari panen lagi tanpa harus menanam bibit kembali, dan seterusnya sampai hasil selada air itu kurang maksimal baru dibongkar diganti bibit yang baru.
Setiap hari warga petani selada air dusun mlandi harus mencapai target 25 ribu ikat(unting) yang harus dipasarkan di pasar lokal yaitu kertek dan sekitarnya bahkan sampai menembus pasar luar kota seperti Temanggung, Magelang, Banjarnegara, yogya karta kalau orang jogaja menyebut dengan nama Jembak. dan kota lainnya. harga di pasar lokal dekat ikatan lebih besar dengan harga berkisar Rp 700 sampai Rp 1000. perikat namun kalau dibawa keluar kota ikatan itu lebih kecil dengan harga dari Rp 450 s/d Rp 600. ada petani yang mempunyai lahan luas mereka bisa setiap hari memanen selada air tersebut tanpa harus kehabisan stok, karena lama pemulihan sampai bisa dipanen hanya selama selapan hari. setiap petani dalam satu hari 1000 ikat ada yang 500 ikat tergantung kesempatan waktu mereka dalam memanennya. dan sesuai dengan survey bahwa selada air yang berada dibawah aliran mata air itu jauh lebih segar dan lebih hijau dari yang lainnya.
apabila bagi para konsumen yang akan langsung membeli ke tempatnya sambil berwisata melihat hamparan lahan yang ditanami selada air datang saja di dusun mlandi. "baru kali ini saya melihat hamparan selada air seluas ini dan menjadikan suasana yang sejuk karena terdominasi warna hijaunya selada air dan air yang jernih yang selalu mengalir tiada henti. atau anda ingin ikut menjual selada air di kota lain silahkan saja. para petani selada air dusun mlandi siap menanti.

11 komentar:

  1. ye,,,sumberdalem hijauku

    BalasHapus
  2. penghasil kenci terbesar di dunia,,,is sumberdalem kertek wonosobo jawa tengah

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya semoga menjadi ladang pendapatan bagi warga masyarakat

      Hapus
  3. cara tanamnya ginama?,, airnya banyak atau sedikit?

    BalasHapus
    Balasan
    1. paling mudah tanamnya tapi membutuhkan aliran air yang terus menerus..

      Hapus
  4. Saya butuh banyak selada air apa ada yg bisa dihubungi.

    BalasHapus
  5. Saya butuh banyak selada air apa ada yg bisa dihubungi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. butuh berapa gan? HP. 081808895067 (harimurti)

      Hapus
  6. Bagaimana mengatasi ulat yang kecil yang makan daun

    BalasHapus